Senja pun akhirnya datang...
Lembut...
Tenang...
dan sejuk...
Karena aku suka Senja...
Ketika ia datang, satu hari yang melelahkan akhirnya terlewati. Hari senin yang melelahkan.
Bukankah waktu itu memang egois, tanpa peduli kita sedang bahagia, sedang jatuh, ia dengan sombongnya akan terus berjalan. Namun, mungkin karena kita yang tak pernah mau bersahabat denganya? entahlah, yang pasti kita harus menghargai keberadaannya.
Ya, kita hanya perlu bersabar dan tak berputus asa, hingga akhirnya waktu menunjukan kekuatannya, memutar kembali roda cerita kita.
Dan akhirnya senja datang hari ini...
Tak jingga,
Biasa saja dengan awan kelabu dan langit yang keruh oleh udara kotor, atau oleh kekelahan mungkin.
Tapi senja tetap saja indah, tetap saja misterius. Karena akhirnya malam yang tenang pun datang.
Gelap...
Hari senin yang penuh cerita. Amat sangat melelahkan. Tapi jika kita bisa melihatnya dengan cara lain, dengan sudut pandang yang berbeda, pasti kita akan menemukan suatu keindahan.
Bukankah memang tak ada yang pasti didunia ini?
yang A belum tentu A, kita hanya tak diberi kesempatan untuk melihatnya dengan sudut pandang lain hingga akhirnya kita bisa memahami bahwa sesuatu yang kita pandang sebagai A juga bisa kita pandang sebagai B. Atau mungkin kita yang terlalu sombong, hingga tak mau menerima penjelasan itu??
Dibalik kepenatan hari ini, aku bisa sedikit mengerti tentang menunggu...
Menuggu atau mungkin lebih tapatnya menunda. Mungkin kadang dengan menunda sesuatu kita akan terhindar dari masalah. Tapi sebenarnya tidak. karena sebenarnya kita hanya menunggu masalah itu datang, menunggunya dengan sayatan-sayatan kesakitan tanpa tau kapan masalah itu akan datang. Harapan kosong yang akhirnya berkarat.
Mungkin kita tertawa ketika masalah itu tertunda datang, tapi sebenarnya kita tau suatu hari kelak masalah itu akhirnya juga akan datang. Tapi sebenarnya tawa itu adalah sebuah kepalsuan, kata lain dari munafik. Didalam tawa itu ada sayatan-sayatan kecil tentang kesakitan. Kita sebenarnya hanya membohongi diri kita sendiri. Bukan kah lebih sakit menertawai kesakitan kita dari pada menangisi kesakitan kita??
Waktu sekali lagi menunjukan kekuatannya. Karena ia lah yang terus menerus memutar roda cerita kita, hingga akhirnya kita bertatap muka dengan masalah yang kita tunda tadi...
Ketika kita dengan berani menjemput masalah yang datang, maka sebenarnya itu bentuk lain dari cara kita berdamai dengan waktu. Bersahabat dengan waktu, membiarkan dan menerima dengan hati terbuka apa yang waktu berikan kepada kita...
Meski kadang masalah itu datang dengan teramat sakit, tapi bukankah rasa sakit itu memang akhirnya akan datang?? kenapa kita menunda kesakitan itu dengan tawa palsu??
Ketika waktu akhirnya menunjukan jalannya, masalah yang datang pun akhirnya akan berputar kembali, mengikuti siklus yang sudah digariskan.
Perasaan lega akan suatu masalah yang datang menghujam, itu jauh lebih baik dari pada kita menunggu dengan sebuah tawa palsu.
Yakinlah, sesakit apapun itu, ketika akhirnya masalah itu datang, pasti kita akan mampu untuk melewatinya..
kita hanya perlu menyambut dan menerimanya dengan pemahaman baru, karena masalah itu datang dengan banyak cerita dan pesan-pesan untuk membangun hidu dan untuk menjawab pertanyaan, SIAPA KITA??
Ketika pagi datang, maka hari yang melelahkan siap menghantam. Namun senja akhirnya juga akan detang dengan semua keindahan. mengantarkan ketenangan dari sang malam. Malam memang selalu menenangkan...
Senja,, terimakasih akhirnya kau datang...
terimakasih untuk cerita hari ini,,
semoga esok aku bisa memaknai hari dengan cara yang berbeda, mencoba memahami penjelasan-penjelasan dari jalan hidup yang sudah digariskan.
Memandang sesuatu tak hanya dari satu sudut pandang yang sama...
Malam, selamat datang...
Berikan ketenangan dalam hati ini..
Untuk sahabat...
Tetaplah berjuang, jangan pernah menunda masalah itu datang, karena ia akhirnya akan datang...
DAN AKU SUKA MALAM.........
Tetaplah berjuang, jangan pernah menunda masalah itu datang, karena ia akhirnya akan datang...
DAN AKU SUKA MALAM.........
ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar