Pulang
kembali ke kota ini setelah 2 hari bertualang di hutan dengan disambut gerimis
yang benar-benar membuat ngantuk. Rasa lelah yang tertimbun rasa-rasanya sudah
siap untuk dibongkar di atas pembaringan ini. Tapi rasa senang yang sudah
menumpuk tinggi ini rasanya tak cukup bahkan untuk di gelar menutupi bumi ini.
Karena semua kesenangan 2 hari ini benar-benar keren...
Dua
hari kemarin aku baru saja menjelajah hutan bukit tritis, sebelah selatan
gunung merapi. Sebenarnya untuk urusan menjelajah hutan itu sudah menjadi hal
yang biasa buatku, yang tidak biasa adalah menjelajah hutan sambil melakukan
pengamatan terhadap burung-burung yang ada di dalamnya. Ya, dua hari kemarin
adalah pelantikan anggota KPB Bionic, sebuah ukmf yang bergerak dibidang
pengamatan burung. Sebenarnya menjadi anggota bionic bukan tujuan utamaku, yang
terpenting adalah meraup pengalaman sebanyak-banyaknya, terutama dalam hal
pengamatan burung.
Selama
ini, aku cuma mengagumi alam secara umum. Seperti gunung, sunrise, sunset, atau
pantai. Saat penjelajahan alam (naik gunung), aku cuma menikmati suguhan
panorama yang dihidangkannya. Berjalan sambil berucap syukur menikmati
pemandangan luar biasa di depan sana. Sekarang, ada hal lain lagi yang bisa aku
nikmati selain itu semua, yaitu burung-burung yang berdiam di dalamnya.
Ada
banyak hal yang sangat keren dari penjelajahan kemarin. Menerobos hutan yang
heterogen dengan beraneka biotanya. Jalan sempit yang jauh berbeda dari
jalan-jalan di pendakian gunung. Dan yang paling penting adalah saat menemukan
jenis burung yang warna-warni. Selain itu, penjelajahan kemarin juga menambah
pengetahuanku tentang anggrek hutan, mumpung penjelajahan sama anak-anak
biologi, menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya.
Dan
yang paling berkesan dari semua itu adalah bagaimana belajar menggunakan
binokuler. Semacam teropong yang digunakan untuk melihat objek-objek yang
letaknya jauh. Awal menggunakan bino, canggungnya bukan main. Ada burung yang
jelas-jelas ada di atas ranting pohon pinus, setelah dilihat menggunakan bino
si burung tadi entah berada di mana. Tapi, lama kelamaan semakin terbiasa, dan
ketika berhasil melihat burung menggunakan bino, benar-benar keren. Apalagi pas
berkesempatan melihat jenis burung yang bagus.
Penjelajahan
kemarin aku berkesempatan untuk melihat dua burung yang benar-benar keren. Hari
pertama aku mendapatkan betet biasa. Salah satu burung berparuh bengkok yang
punya warna hijau dan orange, pokoknya keren. Dan yang paling membuatku
terkesan adalah aku berkesempatan melihatnya saat bereada di ranting pohon
dengan sangat anggunnya. Dan aku berhasil melihatnya dengan jelas menggunakan
binokuler. Sementara teman-teman yang lain hanya berkesempatan melihat
kepalanya, karena burung betet tadi keburu masuk sarangnnya di pohon mati
diseberang jurang. Hari kedua aku berkesempatan meyaksikan pertunjukan burung
sepah gunung dengan warna merahnya. Dan yang paling keren adalah ketika burung
itu terbang bergerombol kemudian hinggap di pucuk pohon hutan pinus dan aku
berhasil mengekernya dengan binokuler. Meskipun jaraknya jauh, dan di binokuler
kadang terlihat tidak begitu jelas tapi itu semua tak menutup keindahan burung
itu.
Masih
banyak jenis burung-burung lain yang belum sempat teridentifikasi, meskipun
sebagian juga sudah bisa terkeker menggunakan binokuler. Ada banyak jenis
burung di bukit triris itu, dan perlu perjuangan ekstra untuk bisa menikmati
keindahan itu menggunakan bino, terutama bagi para amatiran sepertiku ini. Tapi
apapun itu, selama masih mau belajar pasti ada jalan. Dan aku benar-benar
menikmati melakukan pengamatan burung kemarin.
Yang
masih menjadi minatku adalah burung-burung predator seperti elang. Kemarin
hanya berkesempatan melihat mereka bermanufer dengan eloknya di atas langit,
masih belum terlalu jelas. Apalagi saat menggunakan binokuler, burungnya
dimana, ngekernya kemana. Masih butuh banyak latihan dalam menggunakan
binokuler.
Kesempatan
seperti itu, berjumpa dengan hal-hal baru, mendapatkan banyak pengetahuan baru.
Hal-hal seperti itulah yang benar-benar aku nikmati. hidup yang aku
idam-idamkan. Seperti quotes yang disampaikan salah satu teman kemarin, bedakan antara kerja dan pekerjaan, kerja
adalah hal yang membuatmu tetap hidup, dan pekerjaan adalah hal yang
memembuatmu bertahan dalam kehidupan ini. Pekerjaanku nanti mungkin entah
akan menjadi apa, tapi kerjaku nanti adalah untuk hidup seperti yang sudah aku
idam-idamkan. Meraih cita-citaku untuk menjelajah tiap inci alam indonesia ini
beserta kehidupan masyarakatnya.
Dan
aku berjanji bukan hanya sebagai penikmat, tapi juga penjaga alam indonesia
ini. 1600 jenis burung di negeri ini, 17% jenis burung di dunia. Karena aku
mencintai alam indonesia ini. Dan cinta adalah kata kerja, bukan kata sifat.
Karena itulah ia menuntut tindakan-tindakan kita untuk membuktikan cinta
tersebut. Dan aku akan membuktikan rasa citaku ini, meskipun hanya terbatas
pada lingkungan-lingkungan disekitarku, orang-orang disekitarku. Aku tak
percaya pada slogan-slogan, karena cinta itu tak bberujung di mulut saja, butuh
banyak karya untuk membuktikan keberadaannya. Melalui hal-hal kecil, setidaknya
aku bisa membuktikan itu. Terdengar idealis memang, tapi aku hanya sedang
mencoba untuk melakukan yang terbaik yang aku bisa untuk negeri tercintaku ini.
Untuk
gunung-gunung yang menjulang tinggi,
untuk
hutan-hutan yang tertutup belukar,
untuk
pohon-pohon besar yang menutupi mentari,
untuk
bunga-bunga yang bermekaran di dalamnya,
dan
untuk burung-burung beraneka warna yang berkicau merdu menyanyikan nyanyian
alam.
Untukmu
indonesia, aku dan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar