Minggu, 03 Maret 2013

Aku Cinta Negeri Ini


Pulang kembali ke kota ini setelah 2 hari bertualang di hutan dengan disambut gerimis yang benar-benar membuat ngantuk. Rasa lelah yang tertimbun rasa-rasanya sudah siap untuk dibongkar di atas pembaringan ini. Tapi rasa senang yang sudah menumpuk tinggi ini rasanya tak cukup bahkan untuk di gelar menutupi bumi ini. Karena semua kesenangan 2 hari ini benar-benar keren...

Dua hari kemarin aku baru saja menjelajah hutan bukit tritis, sebelah selatan gunung merapi. Sebenarnya untuk urusan menjelajah hutan itu sudah menjadi hal yang biasa buatku, yang tidak biasa adalah menjelajah hutan sambil melakukan pengamatan terhadap burung-burung yang ada di dalamnya. Ya, dua hari kemarin adalah pelantikan anggota KPB Bionic, sebuah ukmf yang bergerak dibidang pengamatan burung. Sebenarnya menjadi anggota bionic bukan tujuan utamaku, yang terpenting adalah meraup pengalaman sebanyak-banyaknya, terutama dalam hal pengamatan burung.

Selama ini, aku cuma mengagumi alam secara umum. Seperti gunung, sunrise, sunset, atau pantai. Saat penjelajahan alam (naik gunung), aku cuma menikmati suguhan panorama yang dihidangkannya. Berjalan sambil berucap syukur menikmati pemandangan luar biasa di depan sana. Sekarang, ada hal lain lagi yang bisa aku nikmati selain itu semua, yaitu burung-burung yang berdiam di dalamnya.

Ada banyak hal yang sangat keren dari penjelajahan kemarin. Menerobos hutan yang heterogen dengan beraneka biotanya. Jalan sempit yang jauh berbeda dari jalan-jalan di pendakian gunung. Dan yang paling penting adalah saat menemukan jenis burung yang warna-warni. Selain itu, penjelajahan kemarin juga menambah pengetahuanku tentang anggrek hutan, mumpung penjelajahan sama anak-anak biologi, menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya.

Dan yang paling berkesan dari semua itu adalah bagaimana belajar menggunakan binokuler. Semacam teropong yang digunakan untuk melihat objek-objek yang letaknya jauh. Awal menggunakan bino, canggungnya bukan main. Ada burung yang jelas-jelas ada di atas ranting pohon pinus, setelah dilihat menggunakan bino si burung tadi entah berada di mana. Tapi, lama kelamaan semakin terbiasa, dan ketika berhasil melihat burung menggunakan bino, benar-benar keren. Apalagi pas berkesempatan melihat jenis burung yang bagus.

Penjelajahan kemarin aku berkesempatan untuk melihat dua burung yang benar-benar keren. Hari pertama aku mendapatkan betet biasa. Salah satu burung berparuh bengkok yang punya warna hijau dan orange, pokoknya keren. Dan yang paling membuatku terkesan adalah aku berkesempatan melihatnya saat bereada di ranting pohon dengan sangat anggunnya. Dan aku berhasil melihatnya dengan jelas menggunakan binokuler. Sementara teman-teman yang lain hanya berkesempatan melihat kepalanya, karena burung betet tadi keburu masuk sarangnnya di pohon mati diseberang jurang. Hari kedua aku berkesempatan meyaksikan pertunjukan burung sepah gunung dengan warna merahnya. Dan yang paling keren adalah ketika burung itu terbang bergerombol kemudian hinggap di pucuk pohon hutan pinus dan aku berhasil mengekernya dengan binokuler. Meskipun jaraknya jauh, dan di binokuler kadang terlihat tidak begitu jelas tapi itu semua tak menutup keindahan burung itu.

Masih banyak jenis burung-burung lain yang belum sempat teridentifikasi, meskipun sebagian juga sudah bisa terkeker menggunakan binokuler. Ada banyak jenis burung di bukit triris itu, dan perlu perjuangan ekstra untuk bisa menikmati keindahan itu menggunakan bino, terutama bagi para amatiran sepertiku ini. Tapi apapun itu, selama masih mau belajar pasti ada jalan. Dan aku benar-benar menikmati melakukan pengamatan burung kemarin.

Yang masih menjadi minatku adalah burung-burung predator seperti elang. Kemarin hanya berkesempatan melihat mereka bermanufer dengan eloknya di atas langit, masih belum terlalu jelas. Apalagi saat menggunakan binokuler, burungnya dimana, ngekernya kemana. Masih butuh banyak latihan dalam menggunakan binokuler.

Kesempatan seperti itu, berjumpa dengan hal-hal baru, mendapatkan banyak pengetahuan baru. Hal-hal seperti itulah yang benar-benar aku nikmati. hidup yang aku idam-idamkan. Seperti quotes yang disampaikan salah satu teman kemarin, bedakan antara kerja dan pekerjaan, kerja adalah hal yang membuatmu tetap hidup, dan pekerjaan adalah hal yang memembuatmu bertahan dalam kehidupan ini. Pekerjaanku nanti mungkin entah akan menjadi apa, tapi kerjaku nanti adalah untuk hidup seperti yang sudah aku idam-idamkan. Meraih cita-citaku untuk menjelajah tiap inci alam indonesia ini beserta kehidupan masyarakatnya.

Dan aku berjanji bukan hanya sebagai penikmat, tapi juga penjaga alam indonesia ini. 1600 jenis burung di negeri ini, 17% jenis burung di dunia. Karena aku mencintai alam indonesia ini. Dan cinta adalah kata kerja, bukan kata sifat. Karena itulah ia menuntut tindakan-tindakan kita untuk membuktikan cinta tersebut. Dan aku akan membuktikan rasa citaku ini, meskipun hanya terbatas pada lingkungan-lingkungan disekitarku, orang-orang disekitarku. Aku tak percaya pada slogan-slogan, karena cinta itu tak bberujung di mulut saja, butuh banyak karya untuk membuktikan keberadaannya. Melalui hal-hal kecil, setidaknya aku bisa membuktikan itu. Terdengar idealis memang, tapi aku hanya sedang mencoba untuk melakukan yang terbaik yang aku bisa untuk negeri tercintaku ini.

Untuk gunung-gunung yang menjulang tinggi,
untuk hutan-hutan yang tertutup belukar,
untuk pohon-pohon besar yang menutupi mentari,
untuk bunga-bunga yang bermekaran di dalamnya,
dan untuk burung-burung beraneka warna yang berkicau merdu menyanyikan nyanyian alam.
Untukmu indonesia, aku dan kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar