Hujan kembali
turun dengan derasnya, angin berhembus kencang membawa butiran-butiran hujan
menghempas wajah. Perih dan dingin. kita ber empat berjalan terhuyung dalam
sebuah jalan temaram dibalik bukit itu, tapi kita coba tetap berjalan, menanti
sebuah warna. Bukan pelangi, tapi sebuah warna yang lebih indah. Ialah warna
persahabatan.
Gadis kecil,
gadis polos, lelaki berkacamata. Peganglah tanganku, kita berjalan
bersama-sama. Jangan pernah meragu akan pegangan ini, atau kita akan terhempas
dan yang aku takutkan aku tak bisa lagi memandang wajah kalian di dalam kotak
penyimpanan rahasisa di dalam hatiku.
Percayalah,
persahabatan kita ini bukanlah sebuah omong kosong belaka. Maaf kalau aku
pernah mengacaukannya, ketika sebuah perasaan baru mencuat ke permukaaan dan
mengacaukan putaran kita. Hingga pegangan kita renggang dan hampir terlepas.
Tapi percayalah, aku selalu berusaha sekuat yang aku bisa untuk tetap bertahan
dan menghapus semua rasa yang tertinggal dan mengerak di dalam hatiku.
Karena aku
bangga bisa menjadi bagian dari persahabatan luar biasa ini.
Gadis kecil,
maaf kalau kau merasa kecewa dan menjadi orang bodoh karena sebuah rahasia
kecil yang kami sembunyikan darimu. Tapi percayalah, ini hal terbaik yang bisa
kami lakukan agar kita tetap bisa berjalan beriringan.
Kami tak
pernah bermaksud untuk munutupi semua ini darimu, karena kami juga (kalau bisa)
tak pernah mau menjadi bagian dari rahasia ini. Tapi kenyataan dengan teganya
menjadikan jalan cerita yang seperti ini. Kami juga tak bermaksud untuk
memojokanmu dalam situasi seperti ini. Tapi, keadaan kadang memaksa kami untuk
seakan-akan berkonspirasi dalam sebuah bualan besar.
Kalian tau,
sebenarnya aku tak pernah yakin akan keberadaanku dalam keadaan ini. Aku
seperti dalam sebuah persimpangan rawa-rawa, dimana aku terhisap ke antaranya.
Dan yang paling menyakitkan adalah, aku terhisap oleh rawa-rawa di dalam hatiku
sendiri. Karena entah banyak atau tidak, tapi yang pasti rasa itu masih bersisa
di dalam sebuah ruang di dalam hatiku. Rasa yang harusnya tak pernah berbunga,
perasaan sayangku padamu gadis kecil.
Sebuah
lelucon besar memang, di mana aku terjebak dalam situasi ini. Persahabatan yang
begitu indah, juga perasaan yang coba untuk di buang jauh-jauh, dan kemudian
datang seorang lain membawa cerita cintanya untuk mu gadis kecil. Sebuah
situasi yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Lelaki
berkacamata, posisi kita disini hampir sama. Sebagai orang yang mendapat
kepercayaan dan sebagai seorang sahabat, tapi aku menanggung satu beban lagi
yang tak ada padamu, sebuah beban yang lebih berat dari kedua hal tadi. Rasa
yang masih tertinggal di dalam hatiku. Tapi apapun itu aku bersyukur melalui
ini bersamamu, bersama kalian.
Gadis kecil,
kau pernah berkata bahwa aku adalah seorang idealis dan sama sekali tidak
fleksibel. Untuk yang pertama memang benar, tapi yang kedua kau salah besar.
Justru aku adalah seorang yang sangat fleksibel, lebih dari seperti yang kau
bayangkan. Dan dengan kefleksibelanku inilah aku menjadi seorang yang idealis,
dan bahkan aku justru kerap terjebak di dalamnya, seperti aku sedang terjebak
sekarang ini.
Aku mencoba
untuk memposisikan diri sebagai sahabatmu, sebagai penjaga kepercayaan
seseorang yang datang untuk mencintaimu, juga memposisikan diri sebagai
seseorang yang berusaha untuk tak terjebak dalam ilusi hati. Dan aku
benar-benar terjebak dalam kefleksibelan ini, aku tak pernah bisa tegas untuk
bertindak. Terkadang aku benci akan sikapku yang seperti ini.
Gadis polos,
maaf kalau selama ini aku bersembunyi dibalik mu dari rasaku akan gadis kecil. Aku
sebenarnya tak pernah mau akan situasi ini, tapi aku begitu rapuh untuk tetap
berdiri sendiri. Maaf kalau aku membawamu dalam putaran absurp ini, semuanya
begitu random.
Apapun itu,
aku berjanji akan berusaha yang terbaik yang bisa aku lakukan, untukmu gadis
kecil, gadis polos, juga lelaki berkacamata. Aku akan menjadi seseorang yang
idealis dengan kefleksibelannya. Dan aku akan sekuat tenaga memegang erat
tangan kalian, kita berjalan bersama dalam hujan ini. Aku percaya, semua ini
membuat kita sedikit lebih dewasa dari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar