Penat, penat, dan amat penat...
Lagi, lagi, dan sekali lagi...
Bulan ini benar-benar penat, terulang dan
terulang lagi. Skripsi dan kolokium ini benar-benar menyita waktuku,
menghabiskan tiap energi jiwaku. Deadline dan target yang selalu menghantui kadang
tak pernah mau mengerti. Hei, mana mungkin mereka mau mengerti, AKULAH YANG
SEHARUSNYA MENGERTI MEREKA !!!
Yaa, sudah seharusnya aku yang mengalah,
karena disini aku lah yang menjalani kehidupan ini, bukan tumpukan kertas itu.
Akulah yang punya jiwa dan hati, jadi aku sendiri yang menentukan bagaimana
jalan ceritanya.
Disaat-saat seperti ini, rasanya jiwa
benar-benar amat rapuh. Tersentuh sedikit saja bisa pecah seketika. Tanpa
pegangan dan tanpa pengikat.
Heii, tapi aku masih punya rumah. Benar, sudah
hampir tiga bulan ini aku tak pulang, dan aku benar-benar merindukan rumah.
Merindukan saat-saat menunggui mamah memasak di dapur, merindukan sosok bapak
yang pendiam dan kaku, merindukan kecerian adik kecilku yang
amat manja. Tapi
semua kepenatan ini mengikatku disini.
Aku mengeluh?? Menyerah??
Belum, aku akan bertahan menyelesaikan ini
semua. Dan kerinduan ini biar kukonversi menjadi energi positif untuk
membantuku berpijak menhadapi semua kepenatan ini. Aku akan berusaha untuk
mengerti kalian hei kawan-kawanku, skripsi dan kolokium. Karena esok aku pasti
akan merindukan kalian....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar