Hujan mengungkung langit kota kecil kami dua
hari ini. Menyelimuti kami dengan gelap sepanjang hari, dengan hujan yang hanya
akan berhenti ketika malam telah cukup gelap dibanding langit. Hujan yang tak
kunjung berhenti itu memaksa tubuh-tubuh kecil kami meringkuk dibalik selimut,
malas beranjak dari zona nyaman masing-masing. Hujan yang reda meninggalkan
hawa dingin yang memaksa sepasang laki dan perempuan membatalkan janji bertemu
malam tadi. Cuaca dua hari ini benar-benar tidak produktif.
Tapi tentu saja ada pengecualian untuk
beberapa individu. Mereka ini individu-individu yang mencoba untuk keluar dari
zona nyaman mereka masing-masing. Buktinya kota kecil kami ini tak benar-benar
mati. Masih ada beberapa orang yang lalu lalang di jalanan, menembus rintik
hujan demi sebuah kesempatan yang ingin mereka kejar. Tak sedikit pula
pelajar-pelajar yang memenuhi perpustakaan dan ruang kuliah demi mengejar ilmu,
atau presensi? Ahh, setidaknya mereka berani keluar dari zona nyaman demi
sebuah tujuan. Dan di malam tadi, tetap ada insan-insan yang tetap berusaha
menyalakan api cinta mereka meski tau dingin dengan tak kenal alasan berusaha
memadamkannya. Dan untuk mereka yang belum berkesempatan merasakan hangat
apinya, sebagian dari mereka memilih menikmati dingin. Karena mereka percaya,
dengan menikmati dingin mereka akan lebih peka terhadap hangat. Yaa,
mereka-mereka ini, dengan tujuan masing-masing berani untuk keluar dari zona
nyamannya.
Dan aku di sini, dengan sepeda tua yang sudah
hampir sekarat berusaha untuk menembus rintik-rintik hujan. Menikmati tiap
tetes yang dicurahkan langit. Berusaha meresapi pesan yang dibawa tiap
tetesnya. Aku berusaha menjadi sebagian dari mereka yang berani keluar dari
zona nyaman, dengan tujuan ku sendiri tentunya.
Yaa, aku punya sebuah pencapaian yang harus
bisa ku raih di akhir desember. Mungkin terlalu sederhana dan kekanak-kanakan,
tapi ini lah yang tetap membantuku bertahan dalam derasnya hujan ini. Di akhir
desember ini aku punya target untuk membeli tas carrier, jadi mau tak mau,
entah hujan badai atau apa pun aku harus tetap membakar semangat untuk tetap
mencari uang sendiri. Bukan mengandalkan sumbangan dari orang tua, apa lagi
memanfaatkan kebaikan mereka. Aku mungkin belum memiliki cinta untuk
menghangatkanku di tengah derasnya hujan ini, tapi aku punya kekuatan hati yang
bisa lebih membakar dari pada cinta dari seorang perempuan. Walaupun jujur aku
juga mengharapkannya, tapi sementara ini aku harus berusaha bertahan sendiri.
Dengan api yang kunyalakan sendiri.
Menembus rintik-rintik hujan demi sebuah
pencapaian !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar