Sinar mentari bergerak lincah melewati celah-celah jendela. Membangunkanku dari mimpi-mimpi- malam, membiarkan kantuk menggantung di sela pagi.
Hari sudah dimulai lagi, ada banyak hal yang harus dikerjakan.
Ada janji-janji kehidupan yang harus diraih, dan ada hidup yang harus dimaknai.
Seduh segelas kopi, dan hari telah dimulai lagi....
Mungkin memang hari yang berat, mungkin juga melelahkan, karena memang kahir-akhir ini ada banyak hal yang menunggu diselesaikan. Tapi semua itu adalah bentuk dari sebuah kesempatan yang Tuhan berikan, agar kita bisa memaknai hidup...
Kemarin, hujan turun tanpa jeda, dari sore hingga malam. Ada gerimis yang menggantung disela senja...
Aku suka, hujan, gerimis, dan senja...
Gerimis yang menolongku dari penatnya hidup, dengan berbagai masalahnya. Gerimis datang disaat yang tepat, saat banyak pekerjaan menumpuk yang belum terselesaikan, saat beberapa masalah hidup datang silih berganti, dan saat aku merasa sepi...
Saat butirnya tepat menyapa wajah ini, dingin, sejuk... Meredupkan beban hati juga mendinginkan fikiran, dan yang pasti sepi akan diuapkan oleh kesejukannya, karena ketika butirnya tepat menyapa wajah, maka aku bisa merasakan dingin, aku bisa merasakan sejuh, aku bisa merasakan perih, hingga kehampaan sang sepi akhirnya mengalah pergi. Aku suka gerimis...
Mungkin esok bisa saja aku sakit karena gerimis ini, tapi setidaknya aku bisa terlepas dari sepi. Karena aku suka gerimis senja...
Ketika senja telah menyambut malam dengan alunan adzan Magrib, gerimis tak kunjung usai. Hingga adzan Isya terdengar, gerimis masih saja setia. Seperti aku yang masih setia memandang gerimis. menikmati alunan merdunya. karena aku masih saja merasa penat, dengan semua pekerjaan dan tumpukan buku-buku tebal yang menggunung. Dan aku masih saja merasa sepi dengan semua pekerjaan itu...
Namun malam selalu saja berhasil membawaku menapaki zona prifasiku, mendamaikan antara aku dengan aku. Malam yang tenang, malam yang hening, dan dengan secangkir kopi...
Malam selalu mengajariku banyak hal, membimbingku pada pemahaman, mengajakku melihat dari sudut pandang yang berbeda...
Aku suka malam....
Malam pun akhirnya membangunkanku, dari sejuknya gerimis, dari gelapnya malam. Ada keindahan yang tak pernah kulihat. ketika gerimis turun perlahan, mencurahkan sisa-sisa air yang ia punya. Ku melihat ke langit, pemandangan yang indah....
Awan kelabu yang menggantung beriringan, berjejalan mencoba menghalangi sinar rembulan. Bulan yang benar-benar indah... Aku melihat ada halo pelangi yang melindungi bulan dari awan yang mengepungnya, juga dari gelap malam... Tapi keindahan itu bukan hanya dari bulan, tapi keindahan itu dibentuk oleh banyak hal, oleh awan-awan kelabu yang berjejalan, oleh gerimis yang menggantung, juga oleh gelapnya malam... semua berpadu membentuk keindahan...
Sama hal nya dengan hidup ini, bukan hanya kebahagian yang menjadikan hidup yang indah, tapi ada banyak hal yang berpadu menjadi satu...
Ada lelah, ada sedih, ada bahagia, ada senyum, ada tawa, ada air mata, ada gelisah, ada sepi, ada canda, ada kebersamaan, ada penat, dan masih banyak lagi... Hal-hal itu lah, yang terkadang selalu ku maki dan keluhkan, justru hal-hal itulah yang membawa keindahan pada hidup. Hanya saja aku kadang terlalu silit untuk memaknainya...
Terimakasih malam, terimakasih gerimis, terimakasih senja, terimakasih bulan....
Selamat datang pagi.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar