Sabtu, 04 Agustus 2012

Sebuah Jarak

Semalam acara bareng anak-anak kelas, seru dan ngangenin...

Lama tak berjumpa mereka, kawan-kawan seperjuangan mencapai titel sarjana. Membagi kisah beberapa minggu ini, kisah tentang perjalanan seorang guru, karena memang kita dididik untu mejadi guru bukan?

Ada cerita senang, lelah, indah, sedih, semuanya bercampur dalam tawa renyah.

Dan diantara kawan-kawan itu, ada kau disana. Gadis kecil berwajah sendu....

Kau bercerita banyak hal, tentang tugas-tugas berat selama ppl, tentang indahnya menjadi guru, bahkan tentang kunang-kunang di pematang sawah.

Tapi entah mengapa aku merasa berbeda, memang tawa ini sangat menghiburku, atau malah cuma pelarianku? tempat bersembunyi ku dari tatapan matamu? Seperti aku bersembunyi dibalik sendunya purnama malam tadi...

Aku merasa sepi dalam keramaian ini... Urusan perasaan ini, memang tak semudah yang aku bayangan...

Seakan ada jarak diantara aku dan kamu, aku melihatanya, jarak saat kau menatapku, juga jarak saat ku menatapmu.. Jarak yang jauh untuk diselami dan tak dapat di ukur dengan angka...

Aku dengan jelas dapat meihat jarak itu, saat bermain gelembung, bermain kembang api, semuanya, seakan aku coba menghindari jangkauanku, pun dengan aku yan menghindarimu...

Jarak ini, akan kucoba tebas dengan pedang waktu, semoga kali ini waktu memihakku...

Bersahabat dengan sang waktu.....

Gadis kecil berwajah sayu, maaf, bukannya aku mencoba melupakanmu, aku hanya mencoba untuk berdamai dengan perasaan ini... Tak pernah terlintas sekalipun dalam benakku untuk melupakanmu. Beri aku waktu untuk melewati semua ini, aku hanya mencoba untuk mengembalikan semuanya seperti dulu lagi. Ah, mungkin tak akan seperti dulu lagi, tapi setidaknya lebih baik dari saat ini...

Waktu, Bantulah aku....